Anggota DPRD Barut Desak Pemindahan Jalur Listrik Desa Lemo Saat Kunker ke PLN UID Kalselteng
Font Terkecil
Font Terbesar
KUNKER KE PLN BANJAR BARU-Anggota DPRD Barito Utara melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru, Kamis (11/12/2025).(itahnews:Dok Pribadi Patih Herman AB)
MEDIA ITAHNEWS, Banjarbaru - Anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB, menegaskan kembali pentingnya pemindahan jalur fisik jaringan listrik menuju Desa Lemo saat melakukan kunjungan kerja bersama sejumlah anggota DPRD lainnya ke PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru, Kamis (11/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Patih Herman AB menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas berbagai keluhan masyarakat Desa Lemo terkait gangguan fisik jaringan listrik yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Mulai dari gangguan internet, layanan listrik tidak stabil, hingga berbagai dampak lain yang mengganggu aktivitas masyarakat di Desa Lemo I dan Lemo II, Kecamatan Teweh Tengah.
Menurut Patih Herman, permasalahan mencapai puncaknya ketika masyarakat Desa Lemo secara resmi menyampaikan surat keberatan dan rencana aksi demonstrasi yang sedianya akan digelar pada 10 November 2025. Menindaklanjuti hal tersebut, DPRD Barito Utara telah menggelar rapat dengar pendapat bersama masyarakat Desa Lemo, Pemdes Lemo, BUMDes, unsur pemerintahan desa, dan pihak PLN pada 20 November 2025.
“Harapan masyarakat Desa Lemo sangat jelas dan tegas: mereka ingin pemindahan jalur jaringan listrik ke jalur Lemo Seberang. Itu satu-satunya solusi yang mereka nilai paling realistis dan paling tepat untuk mengatasi gangguan yang terus berulang,” ujar Patih Herman AB.
Ia menjelaskan bahwa ada beberapa alasan kuat yang disampaikan masyarakat, di antaranya:
1. Jarak jaringan yang ada saat ini hanya sekitar 9 kilometer, sementara jalur alternatif mencapai 30 kilometer dan jauh lebih rawan gangguan.
2. Jalur Lemo Seberang dinilai lebih layak dan lebih stabil sebagai akses jaringan.
3. Masyarakat siap mendukung penuh proses pemindahan dan penyesuaian di lapangan.
Selain alasan teknis, terdapat pula aspek historis. Jaringan yang saat ini digunakan dibangun sekitar tahun 1992, ketika akses jalan utama masih menggunakan jalur lama Pendreh–Lemo. Kini, jalur tersebut sudah menjadi jalan mati dan tidak lagi efektif untuk jalur jaringan listrik.
“Meskipun pernah dilakukan pemeliharaan pada tahun 2023, kondisi jaringan tetap tidak optimal karena faktor usia dan akses yang sudah tidak mendukung. Oleh sebab itu, tidak ada pilihan lain selain memindahkan jalur demi kepentingan masyarakat,” jelas Patih Herman.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah anggota DPRD Barito Utara lainnya seperti Hj Henny Rosgiaty Rusli, Jiham Nur, H Taufik Nugraha, Rujana Anggraini, dan Naruk Saritani juga menyampaikan permasalahan serupa di dapil masing-masing, mulai dari wilayah Lahei Barat, Teweh Timur, Tambaba, hingga Gunung Purei.
Kunjungan kerja ini dihadiri langsung oleh pimpinan PT PLN (Persero) UID Kalsel–Kalteng beserta jajaran, Wakil Ketua II DPRD Barito Utara Hj Henny Rosgiaty Rusli, serta beberapa anggota DPRD lainnya.
Patih Herman AB berharap hasil pertemuan tersebut dapat mempercepat langkah konkret PLN dalam memenuhi harapan masyarakat, khususnya di Desa Lemo. “Kami dari DPRD akan terus mengawal dan memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terkait layanan listrik yang layak dan stabil bisa segera diwujudkan,” tegasnya.(AF/Redaksi)